LEADBERITA.COM, JAMBI - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jambi menggelar Rapat Koordinasi Kesiapan Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, pada Selasa (10/12/2024) di Ballrom Swissbel Hotel Jambi.
Rakor ini mengumpulkan semua stakholder terkait, mulai dari Dishub Kabupaten/Kota, Jasa Rahardja hingga pihak Kepolisian.
Langkah Rakor yang dibuat Kepala BPTD Kelas II Jambi ini diapresiasi oleh Gubernur Jambi Al Haris yang dalam hal ini diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Muktamar Hamdi.
Benny menyampaikan Rakor ini merupakan hajatan nasional yang luar biasa dan perlu direspon. Apalagi Natal dan Tahun baru berdekatan dengan hari libur reguler.
Benny memprediksi aktivitas keberangkatan momen Natal dan Tahun Baru 2025 akan meningkat. Untuk keberangkatan dari darat di 4 Terminal Tipe A diprediksi naik 19 persen. Sementara untuk keberangkatan di penyeberangan laut di Kuala Tungkal 37 persen.
Kepala BPTD Kelas II Jambi Benny Nurdin Yusuf mengatakan, yang perlu diantisipasi di Jambi adalah pergerakan peningkatan lantaran momen Nataru yang berada pada momen libur panjang anak sekolah.
"Karena Natal dan Tahun baru berdekatan dengan hari libur reguler hingga akhir pekan dan bertepatan libur sekolah. Sehingga jadi perhatian Menteri Perhubungan sehingga UPT dalam hal ini BPTD dituntut dalam penyelenggaran Nataru bisa berjalan dengan baik," sampainya sesuai pembukaan Rakornis angkutan Nataru di Jambi (10/12).
Untuk di Jambi ia mengakui pergerakan angkutan Nataru tak sebesar di Sumatera Utara dan provinsi lainnya di Jawa. Benny menyebut, BPTD Jambi telah melakukan kesiapan seperti melakukan ramp check di 4 Terminal Tipe A yang dibawah naungan BPTD Jambi pada 1 hingga 6 November lalu. Dari uji laik angkutan umum itu, 1.109 yang diperiksa.
"Dimana sudah diperiksa dan dipasang stiker laik jalan sebanyak 804 kendaraan atau 72,8 persen yang dinyatakan laik jalan.Sementara 21,1 persen atau 234 yang diberikan peringatan , serta yang langsung dilakukan tilang 6,1 persen atau 68 kendaraan. Ini untuk memastikan kelaikan kendaraan," sebutnya.
Dijelaskan Benny, untuk pergerakan di Terminal Tipe A diprediksi peningkatan 19 persen dari sektor keberangkatan.
"Kenaikan dari 2023 yakni 3.846, diprediksi meningkat menjadi 4.569. Lalu untuk kedatangan 36 persen," kata Benny.
Tak hanya itu, Benny juga mengungkapkan diprediksi terjadi peningkatan di sektor penyebaran laut di penyeberangan pelabuhan Kuala Tungkal. Yakni terjadi peningkatan 37 persen.
"Diprediksi terjadi peningkatan 37 persen atau dari 4.154 tahun 2023 menjadi 4.832. Sementara untuk kedatangan diprediksi 40 persen," akunya.
Adapun untuk angkutan jalan yang terdata nantinya di 4 terminal Tipe A disiapkan 2.409 bus. Dengan rincian trayek asal tujuan Jambi dengan armada 301 unit. Lalu trayek lintasan dengan armada 2.108 unit. Sedangkan untuk Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 2 Lintas SDP dan 3 Unit Kapal. dimana 2 lintas yang beroperasi rute Kuala Tungkal - Telaga Punggur dan Kuala Tungkal - Dabo.
Adapun sarana dan prasarana disiapkan di 4 Terminal Tipe A (TTA), seperti di Alam Barajo Kota Jambi, TTA Muaro Bungo, TTA P.Tujuh Bangko, dan TTA Sri Bulan. Selain itu juga disiapkan Sarana di UPPKB Muaro Tembesi, UPPKB Jambi Merlung, UPPKB Pelawan, serta Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal.
"Nantinya lengkap dengan personil angkutan di sarana tersebut, ada 5 orang per hari, atau 2 orang per shift," jelasnya.
Sementara itu Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Mukhtamar Hamdi mengapresiasi rakornis yang melibatkan seluruh stakholder tersebut. Hal itu penting untuk memastikan kegiatan Nataru berjalan baik.
"Sehingga nantinya agar nyaman, aman dan keselamatan juga terjaga," sebutnya.
Ia menyatakan ada beberapa yang perlu diperhatikan. Seperti titik rawan kecelakaan agar diberikan peringatan untuk berhati-hati. Lalu ia berharap dengan pengaturan angkutan yang baik bisa memberikan dampak ekonomi daerah, karena masyarakat yang pulang Nataru akan berwisata.
"Oleh kegiatan ekonomi produktif, hotel, restoran akan bertambah," sebutnya.
Selain itu, ia mengingatkan ada hal baru di Jambi dengan adanya Tol Baleno seksi 3 yang 15 Kilometer melintasi Jambi. Dimana diyakini menjadi titik kumpul sehingga perlu pengaturan yang baik juga oleh pengelola tol. (ldb)
0 Komentar